Bismillahirahmanirahiim,
Masyaa Allah Tabarakallah Khal sekarang sudah 30 bulanan, alias sudah 2,5 tahun. Sebagai anak bungsu ga jadi, karena Alhamdulillah Allah beri Khal rezeki jadi kakak di usianya yang 2 tahun 3 bulan. Karena ibunya juga berbagi sama Azka sejak dalam perut, jadilah ibunya merasa kalau stimulasi untuk Khal agak kurang optimal. Sebuah masa-masa adaptasi yang cukup berat buat saya karena merasa waktu 24 jam itu kaya kurang terus.
Bismillah, beberapa hari terakhir coba-coba cek lagi catatan checklist perkembangan anak untuk usia 2-3 tahun, observasi seadanya dulu dengan dokumentasi aktivitasnya Khal, nah inilah hasilnya
Indikator perkembangan Moral dan Agama
Adanya checklist indikator ini bertujuan supaya kita bisa lihat perkembangan anak-anak akan tetapi perlu banget diingat bahwa indikator ini bukan harga mati atau mutlak untuk semua anak, karena indikator ini hanya alat bantu saja supaya memudahkan kita memantau perkembangan anak kita sendiri. Inget, anak sendiri ya, bukan anak tetangga, bukan anak orang lain hehehe.
Apalagi perkembangan setiap anak kan berbeda, antara kakak dan adik aja sudah berbeda, apalagi dengan orang lain yang dibesarkan dengan kebiasaan keluarga, visi misi keluarga yang juga berbeda ya kaaan :) (catatan ini sebenernya pengingat buatku juga).
Indikator perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa pada anak laki-laki dan perempuan cenderung berbeda walaupun berada di usia yang sama, karena belum pernah merasakan punya anak laki-laki jadi saya kurang begitu paham apakah di usia yang sama dengan Khal kemampuan berbicara anak laki-laki sama dengan perempuan ya.
Mengutip dari artikel yang saya baca, dr.Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter bilang bahwa keterlambatan yang dialami oleh sebagian besar anak laki-laki disebabkan oleh adanya pengaruh hormon testoteron, yang membuat anak laki-laki lebih aktif bergerak namun membuat perkembangan fisik dan kemampuan berbicaranya menjadi lambat.
Sementara di artikel lainnya memberikan beberapa alasan di antaranya adalah perkembangan otak anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki, sehingga anak perempuan lebih mudah konsentrasi dan menyimak apa yang disampaikan oleh orang tuanya. Kedua sebab ini memang mempengaruhi, akan tetapi bila anak menerima stimulasi yang optimal akan membuat anak laki-laki memiliki kemampuan yang sama cepat dengan anak perempuan dalam kelancaran berbicara.
Kalau berdasarkan teori yang dibaca seperti itu ya, tapi mengingat saya belum berpengalaman mengasuh anak laki-laki jadi belum afdhal rasanya kalau cerita hihi :D. Indikator perkembangan bahasa di atas juga membantu kita bisa membuat stimulasi untuk melatih kemampuan berbicara anak, seraya memohon pertolongan Allah agar memudahkan anak-anak selalu berbicara yang baik-baik kelak hingga dewasa. Aamiin Allahumma aamiin.
Khal, mulai banyak ngoceh, bicara dengan maksud yang bisa dipahami sama kami sekitar usia 20 bulanan, mulai dengan kata-kata yang agak aneh didengar tapi bisa dipahami maksudya seperti "iboy" yang maksudnya adalah "cilukba", perubahan bertahap cara manggil bunda dari usia 20 bulan asalnya "da", "bum", nah sekarang jadi "bun unda" dan lain-lain. Pada praktiknya, saat berkomunikasi sama Khal sejak bayi, saya menggunakan kalimat seperti biasa layaknya ngobrol sama kakaknya atau orang-orang dewasa lainnya, bukan dicadel-cadelin, hihi. Bacain buku juga bisa menambah kosa-kata yang dia punya, karena semakin banyak yang dia dengar, semakin banyak pula yang dipelajari untuk diucapkan ya.
|
Indikator Sosial Emosional dan Kemandirian
|
Indikator berikutnya adalah Sosial Emosional dan Kemandirian. Dilihat dari list kemampuannya ini, usia Khal lagi fase egosentris ya, cmiiw. Throwback ke kajian anak usia thufulah, Khal ada di fase Thufulah Kubra, yang lagi belajar mengakui kemudian mempertahankan miliknya dan enggan untuk berbagi. Dari kajian itu faidah yang kudapat adalah, gapapa dia mempertahankan miliknya, ga mau berbagi, karena memang begitu seharusnya. Tapi kadang ibuknya masih ga enakan sama teman-teman si anak, nanti sedih karena anaknya dicap pelit sama temennya hihi. Pelan bu, belajar lagi bu, masih terasa berat ya prakteknya, semoga Allah mudahkan saya sounding Khal sesuai yang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam ajarkan. Biasanya sih ini dia mempertahankan atau meminta, dari yang selow sampai ngegas ya sama kakaknya, tapi kalau sama teman masih agak malu-malu, kalau sama temen deketnya tetangga sebelah suka mulai ngegas tapi ibuk suka ngingetin juga laaaa :D.
|
Indikator perkembangan kognitif |
|
Tumpuk-tumpuk uno |
|
tumpuk-tumpuk duplo
|
Perkembangan kognitif anak kedua ini saya rasakan lebih cepat dibandingkan dengan anak pertama dulu, karena saya lebih selow dan si anak pun ngelihat contoh dari kakaknya. Ngelihat cara kakaknya main, berinteraksi sebagaimana kakaknya berinteraksi, malah seringkali si Khal ini lebih kritis dari kakaknya, Masyaa Allah Tabarakallah. Tapi tentunya mereka berdua punya karakter yang berbeda, rasanya si adek Khal ini lebih keras ketika menyampaikan keinginannya, dan kakak plus ibunya masih terus belajar menanggapi dengan selow supaya ga terjadi benturan mulu lah yaaa. Alhamduliillah ala kulli haal lelah ibuktu deeeek..
Adek oh adek, si tengah yang masih belum mau berhenti nenen, tadi pagi Qodarullah ibuk dapat faidah dari kelas Islamic Parentingnya Ustadzah Cut Rafiqa, jadi Bismillah ya nak,,habis ini kita mulai berhenti nenennya, mulai tambah lagi ya nak tanggung jawabnya, mulai naik lagi ya skillnya. Semoga Allah mudahkan ya dek, semoga Allah mudahkan Bismillah.
|
udah bisa jalan di titian mah udah ga nenen deeek |
Dahlah yaa,,udah kebanyakan nulisnya, sokbesok lagi lah lanjutin. Semoga ada hikmah yang bisa diambil dan semoga yang buruk-buruknya dibuang jauh-jauh ya. Sampai ketemu di postingan-postingan lainnya ya. Jazaakillahu khair sudah berkenan mampir, monggo kalau mau say hai hai di komen hihi :D
Wassalamualaikum,